Wednesday, April 25, 2018

Cerita Pendek Pengalaman Pribadi : Masa lalu tidak penting


Cerita pendek kali ini beda nih. Kali ini saa mau berbagi cerita inspiraif dari teman saya. pertemuan yang langka, namun memiliki kesan yang mendalam. itu yang saa rasakan. Tinggalkan komentar agar bisa semakin bagus dan berkembang. yuk berbagi inspirasi.



Masa lalu tidak penting
Oleh: Apandi
Sore itu seperti hari-hari biasanya aku istirahat waktu jedaku untuk shalat maghrib. Karena seperti biasa aku harus memberi bimbel kepada siswaku door to door. Setiap hari, senin sampai jumat aku bolak balik ke rumah siswaku untuk bimbel. Ada 3 siswa hari ini, jadi setelah maghrib masih ada satu rumah yang harus kusambangi. Aku langsung masuk ke tempat parkir masjid yang sering kusinggahi untuk shalat maghrib. Seperti biasa pula aku tanpa melihat sekeliling langsung mengambil air wudhu dan shalat.
Ada satu pemandangan yang memang biasa kutemui setiap kamis malam di masjid itu, yaitu selepas maghrib, pasti ada sedikit keramaian seperti selesai pengajian rutin. Aku melaksanakan shalat magrib sendiri, karena memang sudah setengah 7, jadi shalat berjamaah tertinggal. Selepas shalat, pemandangan lain kutangkap. Seorang laki-laki sedang membersihkan masjid bekas pengajian tadi. Dan setelah kulihat ternyata dia adalah teman satu sekolah di smp ku dulu. Aku beranikan menyapa, kenapa kuberanikan menyapa karena dulu aku sangat ketakutan pada laki-laki ini. “Kang Tony?”  begitu aku sapa. Aku termasuk orang yang mudah ingat dan juga ingatanku  kuat soal nama dan wajah, jadi aku yakin bahwa dia adalah teman satu sekolaku dulu.
“Eh,kang.. gimana kabarnya?” Saya tanya, dia menjawab dengan lembut dan santun “ alhamdulillah, masya Allah, ketemu lagi setelah hampir 12 tahun, dia berkata seolah-olah kita teman dekat dan pernah saling sapa ketika smp dulu. Padahal aku hanya tahu dia karena memang dia termasuk siswa cukup terkenal karena termasuk siswa bengal di sekolah, makanya aku beranikan bertanya.
Ternyata, waktu merubah semuanya. Dan masya Allah, sungguh tenang, santun dan lembut sekali ketika mengobrol dengan temanku yang luar biasa ini.
Kami ngobrol sebentar karena aku harus bergegas ke rumah siswaku, jadi kami berpisah. Dalam benakku bertanya kepada diriku sendiri, aku yang sebetulnya tidak terlalu bandel, tapi kehidupan kerohanianku sungguh tidak berubah. Tetapi, orang yang kupikir bandel akan mempengaruhi kehidupannya ternyata terbanding terbalik dengan dugaanku. Masya Allah, sungguh Allah Maha Tahu dan Maha Kuasa atas apa yang diciptakanNya.
Aku belajar satu hal yang sangat penting, bagaimanapun hidup kita di masa lalu tidak menjadi persoalan, yang jadi persoalan adalah tujuan kita ke depan mau menjadi apa. Semoga Allah mempertemukan aku dengan orang-orang yang luar biasa seperti itu.
Sekian.

0 komentar:

Post a Comment