Saturday, March 4, 2017

If Clause atau Conditional Sentence dan contohnya

Kali ini kita akan bahas tentang kalimat pengandaian dalam bahasa Inggris atau biasa disebut conditional sentence atau if clause. Bahasa Inggris itu sangat unik, untuk mengandai-andai saja, struktur kalimatnya pun berbeda sesuai dengan tingkat kemungkinannya.



Baiklah kita mulai: kalimat pengandaian terbagi menjadi tiga type:

type 1

Pengandaian type ini menunjukkan kemungkinan yang besar.  Maksudnya, ketika kita mengandaikan sesuatu, kemungkinan untuk terjadi atau di dapat sangat besar.
Struktur kalimatnya adalah:
If Simple present + Simple future.

Anak kalimatnya berupa simple present (if clause), dan kalimat induknya adalah berbentuk simple future.

Contoh:
If I have 10,000 Rupiah today, I will buy something.
(jika saya punya Rp. 10.000, saya akan membeli sesatu)

Ketika kita menggunakan kalimat ini, kemungkinan terjadinya sangat gampang. Sekarang uang Rp. 10.000 mungkin gampang didapat, makanya, ketika kita mengandai-andai, kita bisa menggunakan type 1.

Type 2

Pengandaian menggunakan type ini, kemungkinannya kecil. Mungkin pengandaian type ini banyak digunakan karena ketika kita mengandai-andai. Pastilah itu sesuatu yang kemungkinan kita tidak bisa dapatkan dengan mudah.

Contohnya:  jika saya punya sayap, saya akan terbang bebas di angkasa.
Kemungkinan untuk dapat sayap, sangat kecil. Jadi kita bisa menggunakan type 2.

Struktur kalimatnya:

If Simple Past + Simple Past Future

Contohnya :
If I had wings, I would fly away into the sky.
Jadi, jika if clause nya past tense, maka kalimat induknya past future tense.

Contoh kalimat yang lain:

a.       If I didn’t know you well, I would not help you. (jika saya tidak mengenal kamu dengan baik, saya tidak akan membantu mu).

b.      If I had no ears, I would not be able to hear such a wonderful voice of you. (jika saya tidak memiliki telinga, saya tidak akan bisa mendengar suara mu yang sangat indah).


c.       If you were smart, you would understand what I meant. (jika kamu pintar, kamu akan paham apa yang saya maksud)

Penjelasan: pada kalimat a dan b. memungkinkan si pembicara sadar bahwa kemungkinannya kecil,sehingga dia(pembicara) menggunakan type 2.

Pada kelimat c, pembicara menganggap bahwa lawan bicaranya –you- tidaklah terlalu pintar dan tidak bisa memahami dia. Maka si pembicara menggunakan type 2.

Catatan:  kalimat simple past tense non-verbal, to be yang digunakan hanya were untuk semua subjek. Ini khusus dipengandaian.

Contoh:        If I were Superman, I would save you all the time.
(jika saya Superman, saya akan menyelamatkanmu sepanjang waktu).
Normalnya, subjek I itu memakai to be was, tapi karena ini pengadaian, maka harus memakai to be were.

Type 3

Pengandaian type ini digunakan untuk menunjukkan pengandaian yang kemungkinannya tidak ada. Atau tidak mungkin.
 Contoh:
Faktanya: tadi malam saya tidak nonton tv, jadi saya tidak tahu beritanya.

Kejadian Ini tidak mungkin kalau kita kembalikan ke waktu tadi malam, maka ketika kita ingin mengatakan : jika semalam saya nonton tv, saya akan tahu beritanya.
Kalimat pengandaian adalah

If I had watched television, I would have known the news.

Strukturnya:

If past perfect + past future perfect tense

Perlu diingat, ketika kita menggunakan pengandaian, pasangan anak kalimat dan induk kalimatnya harus tepat.

Contoh kalimat type 3:

a.      If I had  been healthy yesterday, I would have gone to school.
(jika kemarin saya sehat, saya akan pergi ke sekolah)
Faktanya adalah kemarin saya tidak sehat dan saya tidak pergi ke sekolah)

b.      Fakta:  tadi pagi deden bangun siang, dia terlambat sekolah.

If Deden had woken up early this morning, he would not have been late to school.

cukup jelas ya? mudah-mudahan bermanfaat. selamat belajar!



0 komentar:

Post a Comment