Belajar bahasa
merupakan hal yang indah menurut saya. Sedikit bercerita saja, dulu saya
termasuk orang yang tidak bisa mengikuti pelajaran, terutama bahasa Inggris.
Pertama, saya tulen orang kampung, yang kedua, orang tua saya tulen orang
kampung, dan yang ketiga lingkungan saya tulen lingkungan kampung. Jadi tidak
ada greget dihati ingin belajar bahasa asing. Bahkan, saya ngomong bahasa
Indonesia pun sering ditertawakan karena mereka ga ngerti apa yang bicarakan
dan aksen Indonesia saya kampungan. (sekarang pun sepertinya masih)
Berawal dari
ketidakmampuan saya dahulu, disinkronkan dengan beberapa artikel yang saya
baca, muncul ide di kepala saya untuk membuat postingan ini. Sedikit berbagi
pengalaman belajar bahasa yang pernah saya alami. Mereka banyak bertanya
bagaimana cara belajar bahasa dengan mudah tanpa harus pusing dengan aturan.
Aturan atau grammar di tiap bahasa pasti ada, namun kesiapan kita untuk
belajar, itu yang terpenting.
Kesuksesan
seseorang dalam belajar bahasa memang berbeda tergantung dari diri mereka
sendiri. Dibawah ini sedikit saya akan uraikan factor-faktor yang mempengaruhi
kesuksesan belajar bahasa:
1. Motivation
Motivasi adalah hal yang penting bagi seseorang dalam melakukan sesuatu. Motivasi bisa muncul dari diri sendiri ataupun dari luar.
Menurut pengalaman, motivasi yang terbesar berasal dari diri sendiri untuk
berubah.
Dalam belajar bahasa, motivasi ini mendorong untuk melakukan hal yang
melebihi kemampuan kita. Jika kita memiliki motivasi atau dorongan yang kuat,
segala rintangan dan kesulitan dalam belajar akan coba dihadapi. Tujuan kita
jelas, maksud kita jelas untuk menggapai kemampuan bahasa, maka tidak alasan
untuk berhenti belajar.
Motivasi pun bisa beragam, bisa karena pekerjaan, cinta, impian, lingkungan,
atau mungkin keluarga. Kita ambil contoh jika Seseorang yang memiliki impian
bekerja di perusahaan asing, mungkin memiliki motivasi lebih ketimbang
seseorang yang ingin bekerja di perusahaan lokal. Dia akan belajar tekun dengan
target mampu berbicara bahasa sasaran, contohnya bahasa Inggris, rela
mengeluarkan biaya besar untuk kursus bahasa. Pernah saya berkunjung ke tempat
teman saya yang memiliki tempat kursusan bahasa jepang. Murid-murid kebanyakan
dari luar kota, bahkan tinggal di tempat kursusan itu selama 7 bulan dengan
tujuan agar fasih bahasa Jepang. Mereka punya harapan yang tinggi, kerja di
Jepang dengan gaji yang tinggi. Walaupun latar elakang mereka bukan di bidang
bahasa, tapi dengan kemauan yang tinggi, mereka mau melakukan. Karena dorongan
dalam diri mereka yang sangat kuat.
2. Willing to make
mistake
Factor yang mempengaruhi keberhasilan kita yang kedua adalah mau berbuat
salah, ini relevan dengan postingan sebelumnya. Kesediaan kita untuk melakukan
kesalahan dalam berucap, tentunya dalam belajar bahasa membuka peluang kita
untuk mengenal lebih dalam, mengenal lebih banyak kesalahan berarti mengenal
lebih banyak hal yang membuat salah. Dengan demikian, kita tahu persis apa yan
akan kita gunakan.
Tapa adanya kesiapan kita untuk berbuat salah, berarti kita menutup diri
pada diri kita sendiri untuk menerima kekurangan kita.
Ingat ketika saya belajar bahasa inggris karena satu alasan, saya tidak
mampu kuliah, jadi saya harus kerja di tempat yang bagus dan bercita-cita kerja
di HI (hubungan internasional). saya hanya mengandalkan motivasi untuk belajar
sendiri tentang bahasa Inggris, bahasa inggris saya hancur, acak-acakan, tapi
dengan mengenal kesalahan yang banyak saya buat, saya mengerti apa yang telah
saya lakukan.
Pernah saya ngobrol dengan teman saya yang jago ngomong bahasa Inggris,
orang nya lebih kepada bahasa inggris praktis, sedangkan saya lebih ke
teoritis. Saya banyak bereksperimen dengan bahasa, misalkan apakah ini benar
jika saya gunakan. Saya pikir bahasa inggrisnya ‘berbeda dengan’ itu adalah
‘different with’ saya terjemahkan kata per kata. Ternyata salah. Seharusnya ‘different
from’. Teman saya menjelaskan struktur bahasa yang lain memang ada kesamaan
satu sama lain, tapi tidak semuanya juga kali.
Experience is the best teacher, yupp.. belajar
dari pengalaman berbuat kesalahan membuat kita lebih pintar.
3. Good at guessing
Memiliki kemampuan yang baik dalam menebak maksud kata dalam bahasa lain
merupakan factor selanjutnya. Kemampuan ini membutuhkan nalar yang tinggi
terhadap bahasa dengan memperhatikan konteks kalimat, situasi, kondisi, maupun
keadaan dalam sebuah tuturan kalimat. Menebak juga melatih kemampuan kita
memahami maksud orang lain. Tentu saja, kita harus paham betul topic
pembicaraannya.
Guessing the meaning from the context, sering kita dengar istilah itu.
Guru saya selalu mengatakan jika membaca sebuah teks, terus ketika menemukan
kata baru, sebaiknya cari perkiraan maksudnya, tentu saja dikaitkan dengan
topic bahasan dan kalimat terkait. Cara tersebut ternyata sangat efektif dalam
memahami suatu bacaa. Tentu saja kemampuan nalar kita terhadap suatu teks dan
kalimat harus sering terlatih. Selamat ber-guessing guessing ria dengan
kalimat..
Itulah
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan kita dalam belajar bahasa.
Jika ada kekurangan, mohon masukannya. Terima kasih.
cie good post + rather inspirational hearing that you started off someone actually disliking English to the best English teacher I have ever met
ReplyDeletethank you very much.. i really apreciate that. life is full of struggle, what i've done for myself is just to cover all the weakness i have..
Delete