Tuesday, February 21, 2017

Perbedaan Present Perfect dengan Simple Past

Perbedaan antara simple past dengan present perfect mungkin cukup membingungkan bagi sebagian orang. Tapi tidak setelah baca artikel ini. (mudah-mudahan saja).

Dari namanya saja jelas beda, jadi bisa dibedakan kan? Hehe..

Bukan namanya sih yang akan kita bahas, tapi pada fungsi dan juga bentuk kalimatnya.
Simple Past tense, seperti yang sudah dibahas di artikel yang lalu, merupakan tenses yang menjelaskan kejadian yang terjadi di masa lampau dengan waktu yang jelas dan spesifik. Ingat, dengan waktu yang jelas dan penting untuk diketahui. 

Sedangkan pada present perfect, waktunya tidak jelas walaupun kejadiannya masa lampau.
Jadi, jika ada kalimat masa lampau dengan waktu yang jelas, maka kita pakai simple past. Bentuk waktunya antara lain seperti ini:

… ago, (two days ago, six months ago, 1 year ago, dsb)
Last … (last year, last month, last week, last night, last summer, dan sebagainya)
This morning (tadi pagi), just now (baru saja), dan recently.

Jika ada adverb of time seperti di atas, maka kita menggunakan simple past. Selain bentuk waktu, kondisi simple past tense tidak terikat dengan kondisi sekarang. Lebih ditonjolkan dan diprioritaskan waktu kejadiannya bukan pada hasilnya sekarang. Jadi sudah tidak hubungannya dengan sekarang. Bentuk kalimatnya baca simple past

This morning I wore a red jacket. (tadi pagi saya memakai jaket warna merah)
kalimat itu menandakan dia tadi pagi memakai jaket merah, sekarang tidak lagi. Ditekankanya pada waktunya, this morning.

Sedangkan Present perfect menjelaskan kejadian yang dimulai pada masa lalu yang kemungkinan sekarang masih dilakukan. Waktu kejadiannya atau mulainya juga tidak jelas. Bentuk waktunyapun memakai : for dan since.

Contonya:       My father has known Jim for three years. (Ayah saya sudah kenal Jim selama tiga tahun)

Kalimat tersebut menjelaskan bahwa ayah saya mengenal Jim selama tiga tahun, mulainya tiga tahun yang lalu itu tidak secara spesifik waktunya, dan kemungkinan kenal dengan Jim masih berlanjut.

Contoh kalimat membedakan antara present perfect dengan simple past

1.    Dian has delivered the report.
 (present perfect, karena tidak jelas waktu mengirim laporannya)

2.    Yuli and Tya went to Sukabumi yesterday.
(simple past, karena jelas sekali waktunya, yaitu yesterday)


Sekarang coba kerjakan soal berikut, apakah kalimat berikut present perfect atau simple past.

1.    Yuri … (write) me a letter last week.
2.    They … (work) there for almost ten years.
3.    I … (move) here two years ago.
4.    Sudirman … (be) a driver since he was seventeen.
5.    We ... (not understand) the lesson about tenses.
6.    She … (live) here for about three months.
7.    I can’t wait to get home to my own bed. I … (not sleep) well since I … (leave) home three days ago.

Bisa kan? Soalnya masih gampang, berikut jawabannya:

1.    Yuri wrote me a letter last week.
(simple past tense, karena jelas ada wakunya, yaitu last week)

2.    They have worked there for almost ten years.
(present perfect, karena ada keterangan waktu for. Sudah jelas bahwa itu present perfect)

3.    I moved here two years ago.
(simple past, ada two years ago)

4.    Sudirman has been a driver since he was seventeen.
(present perfect, karena ada keterangan since)

5.    We have not understood the lesson about tenses.
(present perfect, karena di sana tidak ada keterangan waktu yang jelas, walaupun kejadiannya dimulai pada masa lampau)

6.    She has lived here for about three months.
(present perfect, ada keterangan for disana)

7.    I can’t wait to get home to my own bed. I have not slept well since I left home three days ago.
(I have slept, present perfect, karena ada keterangan since, sedangkan I left, merupakan simple past, karena ada keterangan three days ago yang menyatakan lampau.) penjelasan ini dibahas di artikel pemakaian for dan since.

Baca juga : present perfect 
                   
   
Sekian dulu, semoga bermanfaat. Happy studying!!





Friday, February 17, 2017

Apa itu Present perfect tense?

Kali ini kita akan bahas masih tentang tenses. Beberapa postingan membahas hal yang sama namun berbeda isi, karena kalau ngomongin tentang tenses, pasti banyak yang perlu dibahas. Tapi postingan tentang tenses ini mudah-mudahan bisa membantu pembelajar untuk lebih mahami penggunaan tenses dalam percakapan sehari-hari. Oke, tanpa membuat durasi pembahasan, kita mulai saja.. eng..ing.. eng..

Present perfect tense, yup, ini adalah tense yang menjelaskan atau menunjukkan aktivitas atau kejadian yang terjadi (atau tidak tejadi) sebelum saat ini pada waktu yang tidak spesifik/tidak jelas di masa lalu.

Contohnya seperti ini:    
  
  Anna has already eaten lunch. (Anna sudah makan siang)

Pada kalimat tersebut, makan siang nya Anna terjadi sebelum sekarang, atau terjadi pada masa lampau tapi waktu yang pastinya tidak disebutkan.  Waktunya tidak penting ataupun tidak diketahui. Yang terpenting bagi pembicara adalah makan siang si Anna sudah terjadi pada masa lampau.

Singkatnya adalah, kita mengatakan SUDAH/BELUM melakukan sesuatu, maka kita menggunakan present perfect. Pada tense ini yang difokuskan adalah hasil dari kejadiannya, bukan pada waktunya.
                                    Anna has already eaten lunch.
Anna sudah makan siang. Waktunya tidak penting, yang penting adalah Anna sudah makan siang sekarang.

Aktivitas pada tenses inipun mungkin bisa lebih dari satu kali atau diulang beberapa kali, sebelum sekarang, pada waktu yang tidak jelas di masa lampau.

Contohnya begini: 
    Yudi has eaten in restaurant many times. (Yudi sudah makan di restoran beberapa kali)
    Atau,               I have eaten there twice. (saya sudah makan disana dua kali)

Waktunya tidak disebutkan, tapi hasilnya sekarang, sudah berapa kali makan di restaurant.
Ciri-ciri jika dalam kalimat adalah adanya SINCE / FOR. Since artinya sejak, dan For artinya selama (akumulasi waktu atau jumlah waktu tertentu). Jadi, jika ada Since atau For dalam kalimat, maka kalimat yang digunakan akan cenderung pada present perfect tense.

Contoh:

I have studied English for fifteen years. (saya sudah belajar Bahasa Inggris selama 15 tahun)

We have lived here since 1970. (kami sudah tinggal di sini sejak tahun 1970)

Bagaimana bentuk kalimatnya? Nah, kalimatnya gampang. Masih ingat bentuk kata kerja? Baca artikel tentang bentuk kata kerja regular dan irregular yang lalu. Kalimatnya begini;

Subjek + have/has + verb 3 + objek

Have kita gunakan untuk subjek I, YOU, THEY, WE.
Sedangkan Has untuk HE, SHE, IT.
Dan kata kerja yang digunakan adalah kata kerja ke-3 atau past participle.

Contoh:

Deni has got the material for final exam. (deni sudah dapat materi untuk ujian akhir)
I have lived here for twenty years. (saya sudah tinggal di sini selama 20 tahun)
We have seen that movie. (kami sudah melihat film itu)

Kata bantu have juga bisa digabung dengan subjeknya ‘ve/ ’s

I’ve lived here for twenty years.
We’ve seen that movie.
He’s got the material for final exam.
Bagaimana jika tidak ada kata kerja? Gampang, pakai saja been setelah kata bantu have/has. Contoh jika kita ingin mengatakan ‘dia sudah ada di kelas seejak jam 10 tadi pagi’ Inggrisnya gini:       He has been in the class since 10 o’clock this morning.

Gampangkan?!

Kalimat negative dan pertanyaan juga mudah.. begini contohnya:

I have not met you before. (saya belum ketemu kamu seelumnya)
She has not eaten lunch. (dia belum makan siang)

Have not / has not bisa digabung menjadi haven’t atau hasn’t

She hasn’t written me back yet. (dia belum membalas suratku)
I haven’t understood this lesson. (saya belum paham pelajaran ini)

Jika ingin membuat kalimat interrogative/ pertanyaan, simpan kata bantu have/has di depan subjek. Contoh:

What have you done?
Has she cleaned her room?
Have they given the teacher the apple?
Have you ever been in Paris?

Dalam kalimat majemuk, present perfect biasanya dikombinasikan dengan simple past tense.

Contoh:                     
   I have known Yusuf since I was nine. (saya sudah mengenal Yusuf sejak saya berumur 9 tahun.
   I have done many things since I came here two years ago. (saya sudah melakukan banyak hal sejak saya datang ke sini dua tahun yang lalu)

Sekian pembahasannya, semoga bermanfaat dan tetap semangat belajar!! 


Thursday, February 16, 2017

Pengertian Simple Present Tense, fungsi dan contohnya

Simple present merupakan tenses yang puaaaling banyak dipakai oleh kita sehari-hari, selain present continuous tense.

Simple present adalah tenses yang menjelaskan tentang kejadian yang dilakukan berulang-ulang, kebiasaan, terjadwal, hukum alam, memberikan fakta umum, memberikan pendapat, pada masa sekarang dalam bentuk yang sederhana.

Tenses ini merujuk pada kejadian yang cenderung tidak berubah, karena merupakan kejadian umum. contohnya seperti kejadian ini,

           The sun rises in the east. (matahari terbit di timur) 

kita menggunakan kalimat simple present tense karena kejadian tersebut teratur, terjadwal, dan berulang-ulang. kemungkinana tidak berubah.

Bentuk waktu yang biasa digunakan dalam tenses ini adalah: every … , bisa every day, every morning, every month, dan sebagainya.

Contohnya:     I go to school every day.

Simple present juga menggunakan adverb of frequency, yaitu: never, always, seldom, sometimes, rarely, often, dan usually.

Jika terdapat adverb of frequency yang diatas, kecendurang kalimat yang gunakan adalah bentuk Simple present tense, apalagi jika itu merupakan kejadian yang terjadwal sekarang.

Bentuk kalimat simple present tense ada dua jenis,  yaitu:

1.    Kalimat nominal, ialah kalimat yang tidak ada kata kerja nya.
2.    Kalimat verbal, kalimat yang predikatnya adalah kata kerja.

Kita bahas satu per satu.

Kalimat nominal, dalam kalimat nominal, karena tidak ada kata kerja maka, kata kerja yang di pakai adalah kata kerja bantu yaitu to be (Are, Am, Is) (baca: aramis). Tentu saja penggunaan to be ini di sesuaikan dengan subject nya. Seperti pada present continuous tense.

Contoh kalimatnya seperti ini,
Love is blind. ( cinta itu buta)
Time is money. (waktu adalah uang)
They are my family. (mereka adalah keluarga saya)
I am not a doctor. (saya bukanlah seorang dokter) (kalimat negative)
Are you Susi? (apakah kamu Susi?) kalimat interrogative)

Yang kedua adalah kalimat verbal. Kalimat ini kalimat yang predikatnya merupakan kata kerja.

Pembentukan kalimatnya sendiri cukup mudah, karena dinamakan simple (sederhana) maka tinggal kita pakai kata kerja langsung di depan subject-nya. Contohnya seperti ini,

I like chocolate ice cream. (saya suka es krim rasa cokelat)
They go to school. (mereka pergi ke sekolah)
We understand English very well. (mereka mengerti Bahasa Inggris dengan baik)
You speak English fluently. (kamu berbicara Bahasa Inggris dengan lancar)

Namun untuk subjek orang ketika tunggal (he, she, it), maka kata kerjanya ditambahkan –s dibelakang kata kerja. Contoh kalimatnya seperti ini:

She likes vanilla ice cream. (dia menyukai es krim rasa vanilla)
He knows my name. (dia tahu nama saya)
The cat eats meat. (kucing itu makan daging)

Namun, ada beberapa aturan yang mesti diingat dalam penambahan –s/-es dibelakang kata kerja. aturanya sebagai berikut;

Untuk kata kerja umumnya ditambah –s saja dibelakang kata kerja tersebut, contohnya:
Meet                            meets
Live                             lives
Understand                 understands

Kata kerja yang berakhiran –sh, ch, s, x, dan –z  ditambahkan –es. Contohnya:
Wash              menjadi           washes
My mother washes the clothes.
Watch             menjadi           watches
He watches a football games.
Fix       menjadi           fixes
            My father fixes my bike.
Miss    menjadi           misses
Buzz    menjadi           buzzes

Kata kerja berakhiran konsonan + -y, maka ganti –y menjadi –i, kemudian tambahkan –es. Contohnya pada:
Fly                   menjadi           flies
Study              menjadi           studies
Tapi, jika kata berakhira vokal + -y, tidak usah diganti, tambahkan saja –s. contohnya pada kata
Pay      menjadi           pays    (bukan paies ataupun payes)

Ada beberapa kata yang tidak beraturan, yaitu:
Go       menjadi           goes   
            Linda goes home early every day.
Do       menjadi           does
            Zulfan does his assignment correctly.
Have   menjadi           has
            She has beautiful long hair.

Bagaimana kalimat negative dan kalimat interrogative dalam Simple present tense?
Jawabannya, gampang.

kalimat negative, 
untuk subjek I, you, they, we, kita pakai kata bantu do setelah subjek, terus paket not. Contonya seperti ini:

I do not like vanilla ice cream.
They do not understand the tenses lesson.
We do not want to eat cheese burger.
You do not know his address.
do not biasa disingkat menjadi don’t.

untuk subjek orang ketiga tunggal (he, she, it), does yang kita gunakan. Contonya:
Deden does not watch television.
Yuri does not speak Chinese.
The sun does not rise in the west.

Ingat, kata kerja di negative maupun pertanyaan, tidak ladi tambah –es.
She does not live in cipanas.  (salah: she does not lives in Cipanas)

Kalimat pertanyaan (interrogative) nya juga mudah, simpan kata bantu di depan subjeknya. Contoh:

Do you speak English?
Do they eat bread for breakfast?
Does she wash her clothes by herself?
Where do you go after school?
When does she come from school?

baca juga:  Present Continuous Tense
                  Simple Past Tense

Cukup untuk simple present nya. Kita lanjutkan dipostingan selanjutnya. Semoga bermanfaat.
Salam belajar!


Friday, February 10, 2017

Present Continuous Tense

Baiklah, ini postingan selanjutnya tentang tenses. Kali ini kita bahas tentang tenses present continuous. Apa kalian punya pertanyaan semacam ini?
Apa sih present continuous tenses itu?
Fungsinya apa?
Bagaimana bentuknya?
Apa ciri-cirinya?
Bentuk kalimatnya gimana?
Pernah bertanya seperti itu ga? Kalo pernah, saya akan bahas semuanya ya? Cekidot!!! Hehe.. (check it out!!)

Present continuous atau disebut juga present Progressive adalah tenses yang menjelaskan tentang kejadian yang sedang terjadi pada saat ini. Pada saat kita ngomong, kejadiannya sedang terjadi. Kejadiannya bersifat sementara ketika kita tengah melakukannya. SEDANG TERJADI, the time of speaking. Kita ngomong pada saat kejadian.  (maaf ya, mengebu-gebu nih!)

Sederhananya  begini, kita ingin menyatakan  SEDANG, maka kita pakai present continuous.

Fungsinya adalah menyatakan kejadian atau kondisi sedang dilakukan atau sedang terjadi pada saat kita ngomong.
Contoh:                                I am reading this article.  (saya sedang membaca artikel ini)

Artinya, jika saya mengatakan itu, maka saya SEDANG membaca artikel ini , tidak sedang menulis. Kejadian ini terjadi saat ini, dan saya mengatakan kalimatnya pada saat yang bersamaan dengan kejadiannya.

Fungsi yang lainnya adalah menyatakan tentang kejadian yang bersifat sementara.

Contoh:                                he is writing a book. ( Dia sedang menulis sebuah buku)

Bentuk kalimat nya sepertinya ini,

Subjek  + tobe Verb-ing + objek
 They are helping people.

Tobe yang digunakan adalah tobe bentuk pertama, karena ini present, tobe nya adalah:
                Are         digunakan untuk subjek :  you, we, they
                Am         digunakan untuk subjek:  I (saya)
                Is             digunakan untuk subjek:  he, she, it

Bentuk kata kerja  yang digunakan adalah kata kerja bentuk –ing atau verb-ing.
Contoh kalimatnya seperti ini,

 She is watching the show right now. (Dia sedang menonton pertunjukan itu sekarang)

Kata kerja dari kalimat tersebut adalah watch, kemudian kita tambahkan –ing dibelakang kata kerjanya maka menjadi watching.

Tapi ingat, kata kerja verb-ing ini tidak bisa sendirian , dia harus ditemani sama tobe (are, Am, is). Tentu saja to be yang dipakai harus disesuaikan subjeknya, seperti penjelasan di atas.

Contoh nya:       I am listening to music at the moment. ( saya sedang mendengarkan music saat ini) 
                           They are waiting for their teacher. (mereka sedang menunggu guru mereka)
                          Mr. Risman is sitting on his chair right now. (Pak Risman sedang duduk di kursinya sekarang)

Selanjutnya, kapan kita menggunakan kalimat tersebut? Apakah ada ciri-cirinya?

Sebetulnya cukup mudah, kita menggunakan ini untuk menyakan sedang terjadi, tapi cirri yang membedakan adalah keterangan waktunya atau adverb of time. Adverb of time dari present continuous tense antara lain adalah:  right now, now, at the moment, at the present time.

Jadi, jika kita menemukan keterangan waktu tersebut, maka kalimat yang digunakan adalah Present Continuous Tense.

Untuk membuat kalimat negative / negative sentence, kita tambahkan not setelah tobe,

Subject  + tobe (are, am, is)  not Verb-ing + object
She is not reading the book. (dia tidak sedang membaca buku itu)

Kalimat pertanyaan (interrogative sentence) dengan jawaban ya, atau tidak, pun, mudah. Tempatkan to be di depan subject,

(wh-question) Tobe (are, am, is) + Subject + Verb-ing+ Object?  
Yes/No, subject + to be (not)

Is she studying English now?       Yes, she is.  atau  No, she is not.

(Apakah dia sedang belajar B.Inggris sekarang?  Ya, dia sedang belajar atau tidak, di tidak sedang belajar.)

What are you doing?      I am dancing Indian traditional dance.
(apa yang sedang kau lakukan?                 Saya sedang menari tarian tradisional india)

Berikut contoh kalimat Present Continuous tense.

We are having dinner now. (kami sedang makan malam sekarang)
Mira is typing a letter right now. (Mira sedang mengetik sebuah surat sekarang)
My sister and my mother are shopping in the market. (kakak dan ibu saya sedang berbelanja di pasar)
Deni is not playing football. He is playing basketball now. (deni tidak sedang bermain sepak bola. Dia sedang bermain basket)
Are you talking about our teacher? (Apakah kamu sedang membicarakan guru kita?
What is he watching?                     (apa yang sedang dia tonton?)

Baca:       bentuk kata kerja
                Simplepast Tense

Sekian postingan saya, semoga bermanfaat. have a great day and happy studying.






Monday, February 6, 2017

Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan Belajar Bahasa



Belajar bahasa merupakan hal yang indah menurut saya. Sedikit bercerita saja, dulu saya termasuk orang yang tidak bisa mengikuti pelajaran, terutama bahasa Inggris. Pertama, saya tulen orang kampung, yang kedua, orang tua saya tulen orang kampung, dan yang ketiga lingkungan saya tulen lingkungan kampung. Jadi tidak ada greget dihati ingin belajar bahasa asing. Bahkan, saya ngomong bahasa Indonesia pun sering ditertawakan karena mereka ga ngerti apa yang bicarakan dan aksen Indonesia saya kampungan. (sekarang pun sepertinya masih)

Berawal dari ketidakmampuan saya dahulu, disinkronkan dengan beberapa artikel yang saya baca, muncul ide di kepala saya untuk membuat postingan ini. Sedikit berbagi pengalaman belajar bahasa yang pernah saya alami. Mereka banyak bertanya bagaimana cara belajar bahasa dengan mudah tanpa harus pusing dengan aturan. Aturan atau grammar di tiap bahasa pasti ada, namun kesiapan kita untuk belajar, itu yang terpenting.

Kesuksesan seseorang dalam belajar bahasa memang berbeda tergantung dari diri mereka sendiri. Dibawah ini sedikit saya akan uraikan factor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan belajar bahasa:

1.     Motivation
Motivasi adalah hal yang penting bagi seseorang  dalam melakukan sesuatu. Motivasi bisa  muncul dari diri sendiri ataupun dari luar. Menurut pengalaman, motivasi yang terbesar berasal dari diri sendiri untuk berubah.

Dalam belajar bahasa, motivasi ini mendorong untuk melakukan hal yang melebihi kemampuan kita. Jika kita memiliki motivasi atau dorongan yang kuat, segala rintangan dan kesulitan dalam belajar akan coba dihadapi. Tujuan kita jelas, maksud kita jelas untuk menggapai kemampuan bahasa, maka tidak alasan untuk berhenti belajar.

Motivasi pun bisa beragam, bisa karena pekerjaan, cinta, impian, lingkungan, atau mungkin keluarga. Kita ambil contoh jika Seseorang yang memiliki impian bekerja di perusahaan asing, mungkin memiliki motivasi lebih ketimbang seseorang yang ingin bekerja di perusahaan lokal. Dia akan belajar tekun dengan target mampu berbicara bahasa sasaran, contohnya bahasa Inggris, rela mengeluarkan biaya besar untuk kursus bahasa. Pernah saya berkunjung ke tempat teman saya yang memiliki tempat kursusan bahasa jepang. Murid-murid kebanyakan dari luar kota, bahkan tinggal di tempat kursusan itu selama 7 bulan dengan tujuan agar fasih bahasa Jepang. Mereka punya harapan yang tinggi, kerja di Jepang dengan gaji yang tinggi. Walaupun latar elakang mereka bukan di bidang bahasa, tapi dengan kemauan yang tinggi, mereka mau melakukan. Karena dorongan dalam diri mereka yang sangat kuat.

2.    Willing to make mistake
Factor yang mempengaruhi keberhasilan kita yang kedua adalah mau berbuat salah, ini relevan dengan postingan sebelumnya. Kesediaan kita untuk melakukan kesalahan dalam berucap, tentunya dalam belajar bahasa membuka peluang kita untuk mengenal lebih dalam, mengenal lebih banyak kesalahan berarti mengenal lebih banyak hal yang membuat salah. Dengan demikian, kita tahu persis apa yan akan kita gunakan.

Tapa adanya kesiapan kita untuk berbuat salah, berarti kita menutup diri pada diri kita sendiri untuk menerima kekurangan kita.

Ingat ketika saya belajar bahasa inggris karena satu alasan, saya tidak mampu kuliah, jadi saya harus kerja di tempat yang bagus dan bercita-cita kerja di HI (hubungan internasional). saya hanya mengandalkan motivasi untuk belajar sendiri tentang bahasa Inggris, bahasa inggris saya hancur, acak-acakan, tapi dengan mengenal kesalahan yang banyak saya buat, saya mengerti apa yang telah saya lakukan.

Pernah saya ngobrol dengan teman saya yang jago ngomong bahasa Inggris, orang nya lebih kepada bahasa inggris praktis, sedangkan saya lebih ke teoritis. Saya banyak bereksperimen dengan bahasa, misalkan apakah ini benar jika saya gunakan. Saya pikir bahasa inggrisnya ‘berbeda dengan’ itu adalah ‘different with’ saya terjemahkan kata per kata. Ternyata salah. Seharusnya ‘different from’. Teman saya menjelaskan struktur bahasa yang lain memang ada kesamaan satu sama lain, tapi tidak semuanya juga kali.

Experience is the best teacher, yupp.. belajar dari pengalaman berbuat kesalahan membuat kita lebih pintar.

3.    Good at guessing

Memiliki kemampuan yang baik dalam menebak maksud kata dalam bahasa lain merupakan factor selanjutnya. Kemampuan ini membutuhkan nalar yang tinggi terhadap bahasa dengan memperhatikan konteks kalimat, situasi, kondisi, maupun keadaan dalam sebuah tuturan kalimat. Menebak juga melatih kemampuan kita memahami maksud orang lain. Tentu saja, kita harus paham betul topic pembicaraannya.

Guessing the meaning from the context, sering kita dengar istilah itu. Guru saya selalu mengatakan jika membaca sebuah teks, terus ketika menemukan kata baru, sebaiknya cari perkiraan maksudnya, tentu saja dikaitkan dengan topic bahasan dan kalimat terkait. Cara tersebut ternyata sangat efektif dalam memahami suatu bacaa. Tentu saja kemampuan nalar kita terhadap suatu teks dan kalimat harus sering terlatih. Selamat ber-guessing guessing ria dengan kalimat..



Itulah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan kita dalam belajar bahasa. Jika ada kekurangan, mohon masukannya. Terima kasih.